kemana saja aku selama ini?
aku terlalu jauh pergi
terkubur dalam tirani
disiksa para dosen yang tak punya nurani
kemana saja aku selama ini?
hingga aku tak mengetahui
apa yang telah terjadi
beberapa malam aku bergempur;
melupakan bantal guling kasur
di kampus terkurung di dapur
membuat perut para dosen makmur
namun aku hancur
semalam sebelum sembilan januari
bertahan hingga dini hari aku berdiri
menyusun senjata penghancur rindu tak terperi
hingga tiba pagi
pulang dari kampus masih mencari
agar sekiranya senjata ini berkenan dihati
mungkin aku berlebih - tapi aku melakukan ini setulusnya,
niatku ingin membuatmu merasa hari ini bahagia
apakah kau merasakannya?
desiran angin pagi di UM membawaku memudar-
melayang.
menguap
menyebar
berarak
-di langit enam fakultas-
tapi mengapa...
meski aku berada di angkasa,
kenapa bisa aku tak tahu
bahwa dalam rahimmu
telah bersemayam
sebuah jiwa
sebuah raga
sebuah nyawa
sebuah kehidupan yang akan kau beri nama
Dan hal yang aku bisa lakukan,
hanyalah mengucapkan selamat yang terlambat
memelukmu erat-erat
mencium dua belah pipi putih yang hangat
dan berdoa agar semua berlangsung indah dan selamat
berdoa....
dari setiap sudut UM
dari setiap tempat yang pernah kau tempati
merasakan hangatnya angin pagi
sambil mendentingkan nada demi nada
merangkai sebuah serenade
yang akan terdengar sampai dalam rahimmu
agar bayi dalam kandunganmu tersenyum
dan lahir ke dunia ini tanpa hambatan suatu apa
hingga proses melahirkanmu menjadi detik-detik yang bahagia.
Senin, 12 Januari 2009
Kamis, 01 Januari 2009
PESAN
penasaran yang menggelayuti relung hatiku
dapatkah kau mengikrarkan rindu
keinginan yang datang melintas
jadi warna tinta sajakku
bila saja bisa kulihatmu lagi,
jawaban atas bahagia tak terperi
adakah setalian kehangatan
pengikat antara kita agar selalu terasa satu jiwa
damai yang merasuk hatiku kan hanya terasa
apabila aku hadir disana
haruskah kepak sayap terhenti saat kau telah menghilang pergi
aku ingin kita semua saling tahu
tentang apa yang tersimpan di hatiku
dan jika sajakmu telah kupahami
terngiang kini menjadi irama hatiku
di setiap langkah
bukankah ku telah belajar darinya dalam menghargai adanya rasa?
tak ingin kau ajari aku jadi petir,
aku cukup jadi tunas
meski kecil lemah esok kan indah
pinta yang terus menyala dalam hatiku ini hanyalah satu:
aku ingin bertemu...
dapatkah kau mengikrarkan rindu
keinginan yang datang melintas
jadi warna tinta sajakku
bila saja bisa kulihatmu lagi,
jawaban atas bahagia tak terperi
adakah setalian kehangatan
pengikat antara kita agar selalu terasa satu jiwa
damai yang merasuk hatiku kan hanya terasa
apabila aku hadir disana
haruskah kepak sayap terhenti saat kau telah menghilang pergi
aku ingin kita semua saling tahu
tentang apa yang tersimpan di hatiku
dan jika sajakmu telah kupahami
terngiang kini menjadi irama hatiku
di setiap langkah
bukankah ku telah belajar darinya dalam menghargai adanya rasa?
tak ingin kau ajari aku jadi petir,
aku cukup jadi tunas
meski kecil lemah esok kan indah
pinta yang terus menyala dalam hatiku ini hanyalah satu:
aku ingin bertemu...
Langganan:
Postingan (Atom)