Selasa, 17 Desember 2013

Tiba-tiba berlari

Tiba-tiba aku ingin berlari.
Entah, kali ini apa lagi
Rindu yang dirasa sungai kepada api
Dan hening yang dipanggil oleh pagi

Daun-daun pohon angsana
Kugenggam, dalam satu asa
Kuterbangkan ke angkasa
Biar ia mencabik mega

Dan saat itulah kurasakan ia berlari
Tidak, ia tidak pergi
Ia hanya ingin belajar menjadi seorang peri
Yang memimpin paduan suara di langit pagi

Secarik kertas jingga yang padanya kau taruh damba
Kau tulis namanya dengan jelaga
Terikat pada ujung balon udara
Dan kau terbangkan ke haribaan-Nya

Sepintas kurasa hembusannya disini. Ya, aku terbawa berlari.
Menjadi tempatmu kembali!


Selasa, 23 Juli 2013

Rembulan Membarakan Akihabara

"Jalan milik kamu terbentang lurus, dan terus memanjang
angin yang sesaat bersama dengan debu
memori jauh disana.
Tidak ingin kalah dari siapapun,
dengan siapakah diriku telah saling bersaing?"
(boku no sakura, JKT48)

titiplah pada kunang-kunang,
jika kamu ingin menggoreskan stik es krim di awan
ketika kamu ingin semua ini berhenti
menunggu seminggu hilangnya rembulan

Aku ingin belajar padanya
untuk membarakan malam di akihabara
Mengajak cahaya itu untuk berkelok
biar bintang membaca manuvernya

titiplah pada kunang-kunang,
ketika kamu ingin membaca wajah bulan
semenjak sayap itu menghilang
ia lama terkulai tanpa air telaga

berkelok cahaya di sudut kota
bagai ayunan tangan dirigenku,
mengajak akihabara membara
saat purnama merengkuh

titiplah pada kunang-kunang,
jika kau ingin letup api itu terngiang
ia akan membawamu terbang,
walau sepasang sayap menghilang

dan diatas sana, dapat kau lihat akihabara membara,
oleh cahaya-cahaya mimpi yang merayapi sudut-sudut kota


Senin, 24 Juni 2013

Tak disana

kita sama-sama tak disana, saat hitamnya membiru,
karena kau sedang berperang di tempatnya mengadu
dan aku belum menemukan segenggam waktu

disini gemericiknya kudengar tak tertahan
jejak yang selaksa hitam nian
ia datang lagi tersungkur didepan,
namun aku tak lagi bisa melawan....

Ah, dear - karena kita berada diluar,
Merasakan asap-asap transparan yang tersebar,
dan cahaya berpendar.

Kita sama-sama tak disana,
dan aku berharap ini berarti Tuhan sedang melemparkan kita
ke sebuah jalan - entah apa namanya
yang membawa kita kepada satu yang sama...


Kamis, 20 Juni 2013

24 Desember 2011

Di akhir desember awal kita kenal
Duduk melingkar saling pandang memandang
Saling tersenyum ulurkan tangan
Namamu siapa, jurusan apa, minta nomer HPnya

Ini barisanku setahun kedepan
Menjaga keindahan pelangi ini
Aku sampaikan hasrat kalian
Menghela sejarah ini kedepan bersama-sama

Mungkin ini hal baru
bagi kita semua
Tapi kita jalani saja
Kita bersama sama belajar

Kita bagai paduan suara
Yang menggema di angkasa
Nyanyikan suara hati rakyat sastra
Untuk didengar para raja
Tak selalu kau melihat kami
Tapi bisa kau rasakan
Ada kami mendukung di belakang kalian
Ikut satukan sastra

Memang kita jarang berdiri didepan
Jangan kau kira kami hanya berdiam
Kapanpun ada badai menyerang
Aku kan turun tangan
Dan bersama kalian kita menyelesaikan

Mungkin waktu kami disini tinggal sedikit
Tapi ingin kupersembahkan
Energi terbaik kami

Kita bagai paduan suara
Yang menggema di angkasa
Nyanyikan suara hati rakyat sastra
Untuk didengar para raja
Tak selalu kau melihat kami
Tapi bisa kau rasakan
Ada kami mendukung di belakang kalian

Ikut satukan sastra

Rabu, 05 Juni 2013

Menatap kearah hampa

Aku hanya ingin merenda dentingan tetes embun dengan gelombang-gelombang
yang sejalan dengan hempasan-hempasan tangannya,
biar jelaga yang menggelayuti ruang kristal dapat merontokkan segala kelam

Aku masih ingin mensejajarkan tapak-tapak kaki yang tertanam dalam,
seakan mengetuk lapisan-lapisan tanah
mencari perut bumi untuk dicengkeram.

Izinkan aku untuk mencoba mendentingkan semuanya,
membiarkan jari-jariku berlari diatas tuts
seiring dengan rasa yang dibawa oleh partiturmu

Biar anginnya menyibak, seakan semua kembali....
jika saja dedaunan mampu memanggil barisan-barisannya
agar aku dapat menemukan pintu yang terbuka.