Hatiku telah memerintahkan otakku untuk selalu
Menerbitkan kata “BENCI” kepadanya
Dan juga atmosfer-atmosfer yang dihembuskannya
Serta ideologi dalam jiwa yang menyatu dalam darahnya
Tapi tidak pada sinarnya yang memancar hangat...
Dia seperti pohon oak yang anggun lagi angkuh
Setiap senyumnya terlempar untukku kubalas dengan mencibir
Bukankah setiap satu satuan cahaya adalah sepercik kehangatan nurani?
Satu derajat kehangatan akan meningkatkan getaran jantungku
Yang berdetak-detak di setiap detik
Detakan yang memancarkan warnamu
Begitu indah untuk hatiku... tanpa terlintas duri-durimu....
XI IPS 1, November 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar