Untuk bunga cintaku
Kini ia telah mekar mendewasa
Bunga yang dulu kupeluk disetiap malam
Dan kutuliskan jalan mimpinya
Kini ia telah menjadi pujangga
Oleh karena salah jatuh cinta
Kala rok biru itu sudah ditanggalkannya
Dan pergi pagi-pagi dengan Honda
Seiring itu pula ia bercerita
Betapa berharga kini hidupnya
Apalagi setelah dia ternyata salah jurusan
Dia merasa, betapa dia disayang Tuhan
Satu yang tak berubah darinya
Jika awan yang ditiupkannya berbentur
Bergemuruh menggema guntur
Menggelegarkan petir, dan iapun menangis
Dan ia mengelap matanya dengan bajuku
Panah cupid yang ia bawa
Selalu dia lempar kedepan kelas
sedari dulu!
Hingga dia terbawa gelora,
1.080 jam terbuang sia-sia
dia kenapa?
Selalu memperhatikan panahnya yang tertancap di depan kelas
Lalu dari sana mengalir darah..
Dan ia mencabut satu duri mawar dari korsasenya
Dicelupkannya pada darah itu
Lalu menulis puisi
Tentang cinta yang salah tiada berhenti....
Ya Robbana, bunga cintaku ini kenapa?!!
Kamar, november 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar