Rabu, 21 April 2010

Ukhti...... *

Ukhti,
Ketika awan sastra menaungiku untuk pertama kali
Tak ada satupun titik-titik air di udara yang kuketahui
Kedua lututku membeku
Dalam galau tanda tak tahu

Kau datang menyapu partikel kegundahan ini
Setulus hatimu, rasa gugup kami kaupahami
Seperti bianglala yang menembus mendung kelabu
Kutuliskan rasa syukur di dinding hati
Atas ketentuan-Nya membawa kami belajar padamu disini

Ukhti,
Aku tahu kau orang besar
Sudah melewati masa terberat dengan tetap tegar dan sabar
Ingin kureguk segenggam keteladanan
Seteguk kekuatan dan keyakinan
Dari samudera hatimu yang berdebur damai

Ukhti,
bimbinglah aku agar menjadi umat yang berilmu
Yang menjadikan setiap belajarku amal dan ibadah pada-Nya
Dan tetap memegang teguh Islam
Walau akan dipandang dengan heran
Tatkala menuntut ilmu di negeri seberang

Aku angkat topi setinggi-tingginya
Untukmu ukhti,
Yang mengabdikan diri untuk mencerdaskan tunas bangsa
Seakan kau memaknai hari kelahiranmu
Yang sejalan dengan momentum penting tombak pendidikan di negeri kita




Ana uhibbuki fillah, ukhti....




*kata 'Ukhti' berasal dari bahasa arab, yang berarti 'Saudariku'.

Senin, 19 April 2010

Tersimpan

Masih kurasakan bahagia itu
Walau saat indah itu mungkin hanya seminggu dalam sebulan
Tapi aku tak mau kehilangan
Segala kesan yang terciptakan

Tahun depan aku ingin memilihmu lagi
Ingin kurangkai lagi kesan yang membuatmu terhenyak trenyuh terharu
Namun dapat menghujam ladang yang kering
Dengan sebuah tombak yang mencahayakan perubahan
Kau hela kedepan satu persatu dimensi masa transisi ini
Menjadikan aku mampu memaknai
Keberadaan kita yang bernaung dalam atmosfer yang sama
Dan kita berdua
Memiliki satu cita-cita

Kau sudah meraihnya, kini tinggal aku meneruskan saja
Kau ada disini membimbingku karena aku bisa
Aku yakin bisa, karena kau sudah mencapainya...

Selasa, 13 April 2010

Kisah sepotong bulu

bila aku kelak datang kerumahmu
aku ingin mencabut saja satu bulu sayapku
lalu menerbangkannya dari ruang tamu
ke bagian dalam rumahmu
biar dia terbang dibawa angin
menjelajahi seluruh isi rumahmu
saat angin membawanya menyapu
bulu itu kembali kearahku
ia telah merekam sinar-sinarmu
yang tadi didapatnya dari seluruh isi rumahmu
lalu akan kusimpan bulu itu dalam kotak sejuta cinta

ya, itulah caraku!
yang kutemukan selama aku menginginkanmu

aku ingin membawa pulang
sebongkah cahaya terang
yang menyala selama-lamanya
dan memancarkan semua warna
bulu sayapku tadi sudah menangkapnya
biarkan ia terus menyala
menghadirkanmu disetiap langkahku

Minggu, 04 April 2010

Ketika Bahagia Diukur Besarnya

Bahagia...
apakah dia adalah sesuatu yang dapat diukur besarnya?
Bila dia tak sanggup seluas jagad raya,
cukuplah ia sebesar galaksi bimasakti
dan bila galaksi bimasakti terlalu luas,
cukuplah ia sebesar planet bumi
masih terlalu besarkah bumi?
mungkin cukuplah sebesar benua asia...
kalau benua asia terlalu luas untuk satu kata bahgia
cukuplah ia seluas Asia tenggara saja.
Dan jika Asia tenggara masih terlalu besar
Sebesar negeriku Indonesia-pun sudah indah bagiku
Bila Indonesiaku ini terlalu luas
mungkin Jawa Timur cukup menempatkan satu kata bahagia
Kalau Jawa Timurpun tak bisa
Kota Malang ini mungkin dapat mengukur seberapa besarnya bahagia.
Bila Malang ini pun terlalu besar
Cukuplah ia seluas kecamatan Lowokwaru...
Kalau kecamatan Lowokwaru masih tak mampu melambangkan besarnya
Coba tempatkan dia di kelurahan Sumbersari yang berharga ini....
Apabila Sumbersari tak bisa jua,
hamparkan kata bahagia itu seluas Universitas Negeri Malang
Ah, kampusku ini terlalu luas.
Mungkin Fakultas Sastra mampu melambangkan besarnya bahagia....

Aku tak tahu kemana lagi harus mencari
bila satuan terkecil pun tak mampu melambangkan besarnya bahagia
karena di setiap jejakku pun,
aku selalu mencarinya


Kamis, 01 April 2010

Terlalu Indah

Malam ini terlalu indah untuk kulantunkan bersama 10 angin yang menaungi detakan malam
Karenanya aku lebih memilih untuk memandangimu dibalik LCD,
tersenyum dalam kebekuan yang konstan

10 meteor jatuh membawa 1000 harapan,
tentang hal-hal terlalu indah yang telah dilukiskan
berharap cahaya itu kan bersinar kembali,
seiring rembulan memudar ditelan cahaya mentari

Ini semua tak mampu memberiku jawaban
Ini semua hanya sebatas nyanyian rindu yang sayup
semuanya datar, semuanya sunyi, semuanya pergi
dan meninggalkan hati yang tetap berprasangka seperti ini

I never knew that I could turn this pain
All the beautiful memory turns to grey
I even could write a song
For believe the strength for my own
I've never understand of how i feel
I need somebody there to hold my tears
Please help me I'm falling
And I Know that I can reach your hand

All my dreams turn to pain
Coz all the visions that I see is not for real
Hold my hands and help me stand
Coz all the dreams I've ever had is always fail
And I know I fail again

The feelings that I have could never changed
And the sorrow that I felt will never end
But I should keep on trying
Even more the strength for my own

(Fail, by Bening)