Senin, 18 Maret 2013

Sabtu sore di tahun 2004

Dirigenku,
ini.... materi baru untuk recital besok selasa?
Aku harus membuatnya menjadi bossanova?
Baiklah, aku bisa!
Karena aku dibawah pimpinanmu
dan aku bangga dengan itu

"So no one told you life was gonna be this way
Your job's a joke, you're broke, your love life's DOA,
It's like you're always stuck on the second gear
when it hasn't been your day, your week, your month, and even your year, but

I'll be there for you,
when the rain starts to fall
I'll be there for you
like i've been there before
I'll be there for you
cause you're there for me too...."
(I'll be there for you, The Rembrandts)

Kau palingkan aku ke dinding lorong itu
ketika kau menghirup angin barat laut,
dan aku melihat layang-layang putus terlempar ke tenggara

Sabtu sore di tahun 2004 yang diam di satu sudut ruang hampa.
dan kepulan asap teh yang membumbung ketika aku mengingatnya.

(tentang mikrolet yang berhenti, lalu-lalang orang-orang, aroma gorengan, deru-deru debu, dan buku kursus yang kupandang sembari menunggu angkot berjalan.)


Jumat, 15 Maret 2013

Apakah aku terpanggil lagi?

Merahnya,
rasa asin itu
dan bagaimana ia menyentuh
saat ia mengalir
entah sekarang jadi apa,
seperti apa tetesannya juga - ah, entah.

mungkinkah ia telah kering,
atau mungkin semakin menjadi
tapi aku tetap menjalankan tugasku....

lalu aku menerima lembar partitur itu.
aku mempelajarinya, dan - hey,
ada apa ini?
mengapa aku diminta menyanyikan lagu ini,
padahal saat ini hujan tengah bersemayam?

Saat aku sudah melaju menjauh,
menjauh seperti mundur
mungkin mencari sekawanan pinus
agar aku bisa bertemu gema dalam gulita

dan aku mendengar desingan itu dari arah laut

aku merasakan terpaan angin yang menggariskan bayanganmu,
membuatku mengira kau sedang mengangkat tanganmu
untuk melepaskan bintang yang kau genggam selama ini

Lalu, sekarang apa lagi?
Memang benar aku senang belajar,
karena lagu-lagu yang kautawarkan itu
semuanya seakan merekonstruksi pita suaraku.
dan mengantarku menjadi aku yang baru

Memang benar seluruh nadiku mengharapkan hembusan angin
yang tercipta dari hempasan tanganmu
agar hemoglobinku tetap menyalakan satu asa

namun ketika aku dihancurkan
oleh garis lingkaranmu
aku tak mau darahku tumpah disini,
akupun segera berlari agar kau tak terkena tetesannya.

(Menutup luka dengan apapun yang kutemukan didepanku - ah, tak tahu lagi kalo ternyata itu garam sama air jeruk lemon!)

aku tak tahu sejauh apa sudah aku pergi, hingga aku mendengar desingan itu,
dan aku tak tahu apa artinya ini.
Apakah aku boleh memakai jubah coklat itu lagi? berkalung syal kuning,
sambil membawa map hitam dari kulit sapi?

satu hal yang pasti, aku masih dan akan terus menyanyi....

Senin, 04 Maret 2013

Flying from the seabed


Perhaps a bottomless abyss,
Thrice deeper than Mariana trench
Will the songs you taught for me
Be echoing?

Lead me, lead me, lead me

Finding an empty space
For me - to jump higher,
As my tone raises
to the next two octaves

Invading sunshine lines
give me a path
Forming a symbol of victory
on the journey of adventure

I seek
I feel
I hear...

This seabed is set as a trampoline,
Let me fly high to surface
Push myself so hard,
stronger than flapping wings
To feel every particle of the light
absorbed onto my veins

A brand new air that I've never breathed before...

Minggu, 03 Maret 2013

Lajukan aku!


Kalau lorong itu masih sepi, dan kupu-kupu masih belum berdiri
Sejengkal udara yang aku tarik dari kantung-kantung mimpi,
warna berbeda pada selendang cahaya
kutebaskan, kulemparkan...

Serentak partikel-partikelnya berbalapan

laju formasinya mengikat kebekuan
erat, dan kurasakan
tiga puluh derajat celcius
menembus....

Tarikan bendera-bendera ini, wahai Angin!
Suaranya sentakkan kehampaan itu
Sejauh big ben menuju ka'bah,
sejauh buckingham palace ke bukit marwah.

Ketika tebasan itu mengalun.
seperti Boku No Sakura membariskan airmata
aku ingin kau yang merobeknya,
dan menembusnya seperti sunyi memanggil darah.

Yang lebih tinggi, di seberang sana


disini
menengadah lagi.
Dan terus mencari.....

Ini perintahmu dulu,
untuk aku mencoba nada yang lebih tinggi
Kau bilang,
sejengkal mimpi....

Aku mencari dimana ada ruang kosong
di sela-sela paru-paruku yang berkarat
Janjikan aku satu oktaf lebih tinggi
untuk sebelah sayap meraih seberang lautan.

Sol mi re fa sol re do do
sol mi re fa sol re do do

Aku ingin menjelajah ruang kosong dalam paru paruku,
agar aku bisa meraih tingkatan yang lebih tinggi itu.
Aku tahu, di seberang sana suaraku akan terdengar.
Tapi ruang kosong itu sangat gelap.
tolong sibakkan hitamnya.
Ya, dengan ayunan tongkatmu......

----ANNOUNCEMENT!-----

(This is not a poem, sorry)

hereby I announce that,
after waiting for many years, I finally decide to print all these poems!
yes, I make an anthology.
Note this, that I only PRINT this, It doesn't mean that I'm sending this book to a publisher. No.
This is for personal use only. And - what's more: I only print one.
I expense quite much on this, as a matter of fact.

and I also want to announce the new address of my blog, hope that it won't confuse you, hehe...
diataslangitpagi.blogspot.com

still sounds poetic, somehow....
but I love to make it easily-remembered, hehe. I also consider changing the address of my daily journal, but I don't know what name is appropriate, that really resembles myself. hehe.

I designed it myself. I love vintage photography. Cute, eh?