Selasa, 17 Desember 2013

A reflected sunshine

A blue lagoon reflects a sunshine from nowhere
it vapors a smell that urges me to read these sparkles,
encouraging me to take a splash of its water onto my veins
Therefore a way will be opened to let fairies come in.

The morning dew reflects a sunshine from nowhere
Fading the colors of the roads I walked
encouraging me to feel the spectrum,
Therefore I'll understand the meaning of this journey

Fairies' teardrops reflects a sunshine from nowhere
swaying the daffodils and let them bloom in an empty space
They lead me to a fact that I've just realized,
that this sincere prayer will keep this thunder strikes.

And I do believe,
I will find this reflected sunshine
in every sands of dreams I put on your hand.


Aquila Sora

Disana
Di surga
Seayun tongkat mencuil segenggam mega
Darinya terlukis selembar garis melaju 
darimu
Padaku

Biar kujanjikan tempatmu disini
Tempat terkuat yang pernah ada
Sembari aku menyalakan warna ini
Tercerah diantara semua

Warna yang memanggilnya kemari, sora…

Biar rumput hijau terhampar
Dan mahoni meniupkan angin segar
Entah lama atau sebentar
Biar aku belajar tegar

Menantinya, Sora.
Ia yang menyanyi dan aku yang menggesek biola
Kami menyanyikan gita membahana
untuk memanggilmu dari surga

Menjadikanmu milik kami yang paling berharga
Akan tiba waktunya, Sora.
Walau aku tak tahu kapan ia tiba


Tiba-tiba berlari

Tiba-tiba aku ingin berlari.
Entah, kali ini apa lagi
Rindu yang dirasa sungai kepada api
Dan hening yang dipanggil oleh pagi

Daun-daun pohon angsana
Kugenggam, dalam satu asa
Kuterbangkan ke angkasa
Biar ia mencabik mega

Dan saat itulah kurasakan ia berlari
Tidak, ia tidak pergi
Ia hanya ingin belajar menjadi seorang peri
Yang memimpin paduan suara di langit pagi

Secarik kertas jingga yang padanya kau taruh damba
Kau tulis namanya dengan jelaga
Terikat pada ujung balon udara
Dan kau terbangkan ke haribaan-Nya

Sepintas kurasa hembusannya disini. Ya, aku terbawa berlari.
Menjadi tempatmu kembali!


Selasa, 23 Juli 2013

Rembulan Membarakan Akihabara

"Jalan milik kamu terbentang lurus, dan terus memanjang
angin yang sesaat bersama dengan debu
memori jauh disana.
Tidak ingin kalah dari siapapun,
dengan siapakah diriku telah saling bersaing?"
(boku no sakura, JKT48)

titiplah pada kunang-kunang,
jika kamu ingin menggoreskan stik es krim di awan
ketika kamu ingin semua ini berhenti
menunggu seminggu hilangnya rembulan

Aku ingin belajar padanya
untuk membarakan malam di akihabara
Mengajak cahaya itu untuk berkelok
biar bintang membaca manuvernya

titiplah pada kunang-kunang,
ketika kamu ingin membaca wajah bulan
semenjak sayap itu menghilang
ia lama terkulai tanpa air telaga

berkelok cahaya di sudut kota
bagai ayunan tangan dirigenku,
mengajak akihabara membara
saat purnama merengkuh

titiplah pada kunang-kunang,
jika kau ingin letup api itu terngiang
ia akan membawamu terbang,
walau sepasang sayap menghilang

dan diatas sana, dapat kau lihat akihabara membara,
oleh cahaya-cahaya mimpi yang merayapi sudut-sudut kota


Senin, 24 Juni 2013

Tak disana

kita sama-sama tak disana, saat hitamnya membiru,
karena kau sedang berperang di tempatnya mengadu
dan aku belum menemukan segenggam waktu

disini gemericiknya kudengar tak tertahan
jejak yang selaksa hitam nian
ia datang lagi tersungkur didepan,
namun aku tak lagi bisa melawan....

Ah, dear - karena kita berada diluar,
Merasakan asap-asap transparan yang tersebar,
dan cahaya berpendar.

Kita sama-sama tak disana,
dan aku berharap ini berarti Tuhan sedang melemparkan kita
ke sebuah jalan - entah apa namanya
yang membawa kita kepada satu yang sama...


Kamis, 20 Juni 2013

24 Desember 2011

Di akhir desember awal kita kenal
Duduk melingkar saling pandang memandang
Saling tersenyum ulurkan tangan
Namamu siapa, jurusan apa, minta nomer HPnya

Ini barisanku setahun kedepan
Menjaga keindahan pelangi ini
Aku sampaikan hasrat kalian
Menghela sejarah ini kedepan bersama-sama

Mungkin ini hal baru
bagi kita semua
Tapi kita jalani saja
Kita bersama sama belajar

Kita bagai paduan suara
Yang menggema di angkasa
Nyanyikan suara hati rakyat sastra
Untuk didengar para raja
Tak selalu kau melihat kami
Tapi bisa kau rasakan
Ada kami mendukung di belakang kalian
Ikut satukan sastra

Memang kita jarang berdiri didepan
Jangan kau kira kami hanya berdiam
Kapanpun ada badai menyerang
Aku kan turun tangan
Dan bersama kalian kita menyelesaikan

Mungkin waktu kami disini tinggal sedikit
Tapi ingin kupersembahkan
Energi terbaik kami

Kita bagai paduan suara
Yang menggema di angkasa
Nyanyikan suara hati rakyat sastra
Untuk didengar para raja
Tak selalu kau melihat kami
Tapi bisa kau rasakan
Ada kami mendukung di belakang kalian

Ikut satukan sastra

Rabu, 05 Juni 2013

Menatap kearah hampa

Aku hanya ingin merenda dentingan tetes embun dengan gelombang-gelombang
yang sejalan dengan hempasan-hempasan tangannya,
biar jelaga yang menggelayuti ruang kristal dapat merontokkan segala kelam

Aku masih ingin mensejajarkan tapak-tapak kaki yang tertanam dalam,
seakan mengetuk lapisan-lapisan tanah
mencari perut bumi untuk dicengkeram.

Izinkan aku untuk mencoba mendentingkan semuanya,
membiarkan jari-jariku berlari diatas tuts
seiring dengan rasa yang dibawa oleh partiturmu

Biar anginnya menyibak, seakan semua kembali....
jika saja dedaunan mampu memanggil barisan-barisannya
agar aku dapat menemukan pintu yang terbuka.

Rabu, 15 Mei 2013

The day for a stellar

Dear,
These stellars sparkle the same light,
and the flapping wings of morning angels blow a tranquil breeze
Today, a rainbow will round your sky
from the stream where you began this journey and on the path where it will end.

Dear,
The morning dew on rose leaves reflect the record of what you've passed
on these 4 years.
Hear, feel, and see that the whole nature is orchestrating an echoing melody
of victory for you.
This comulonimbus is giving you sunshine lines to be knitted into a golden shawl
that you'll wear forever.

Dear, flap your wings harder!
Somewhere up there, a stellar constellation is formed and is resembling an absolute figure of a winner- it is you!

Senin, 06 Mei 2013

But I Do Love Him Anyway


But I do love him anyway,
Hear the sounds of yellow dew chilling
A light that won’t make it vapor
Encouraging the cloudy morning
To circle a silver lining

But I do love him anyway,
Here I cross my legs, closing my eyes
and putting my hand on my knees
I listened to the voice of angels
Singing of searching a certainty
That you and me are meant to be

But I do love him anyway,
I sing his breath here there and everywhere
Would you mind to change the color of the wind that blows dandelions?
And I heard my blood on these veins
Encouraging – yes, this makes me believe…..

            “Ma’am, do you still remember when we met yesterday, near the canteen?”
            “Yes, I do. And then?”
            “And I was sitting with a guy?”
            “Yeah”
            “I was telling him… that I love him”
            “so, what was his response?”
            “As what I’ve predicted…..”


Selasa, 30 April 2013

Of Morning Clouds

Scatter, scatter away
I want everyone to see the same shape
shone by the same amount of sunshine
smell the same fresh dew
and being touched by the same warmth

Spread, spread out
The whole town need to be greeted
by the same smile
to make us believe
that we deserve to be loved!

Shine, Shine on
Resemble the certainty you promised
That we are meant to be
and we beautify our aura with the sunshine lines

Hollow


What????
.
.
.
.
.
Has the wound healed?
Is it the end of the struggle I started last November?
Piles of sketchbooks fulfilled with his face I drew myself,
and hundreds of stanzas of poems I wrote for him.
They seem losing their shine, they seem losing the melody.

What should I call this brand new feeling?
Is it what I've always wanted?
Is it something that I've been struggling for?
Is it what they demand from me?
But, why is it so damn empty?

Have I succeeded on deviating the sunshine lines, and start to knit them into a golden shawl instead....
Somehow this song is echoing again on my mind....
"Please, don't let this feeling end, it's everything I am, everything I wanna be.....
I can see what's mine now, finding out what's true. Since I found you, looking through the eyes of love...."
(looking through the eyes of love by Melissa Manchester)


I'm running around the hall. 
Where have the choir members gone?!!
Look, the instruments are all packed. The curtain is already taken off. The music sheets are scattered all around, and they are all wet. The lamps are already dismembered.
And the most important thing is, Where is the conductor!?
a metal baton, laid on the floor, with ashes on it.
May I conclude that you have released the star you used to clutch?
And does it mean that it's time for us to start a new song?

a harmonious melody that will astonish the world as you've promised,
of F as the basic tone!

It takes me forever


It takes me forever to harmonize the wind blowing over my sky with the half-dried streams along my veins
It takes me forever to deviate the sunshine's sparkles reflected on it - and,
                    these flying bubbles pop out a smell of a green, brand new promises

towards a wider road out there,
accompanied by dark-colored desert
a journey of ensuring myself that, yes - I'm still able to witness it.
your 6-pieces wings,
of white and blue, and circles on it.

It takes me forever to learn and interpret the notes 
made by the sound of your flapping wings
Is it a melody of yearning? and what is it yearning for?
Is it a melody of fear? and what is the threat, then?

It takes me forever to finally breathe the same air
With the dandelions you blow away
A journey of agreeing takes a gradual phase
I promise that I won’t let this river dry
I’ll let the flow keep singing the same wish
Of being the one that you go home to.

Selasa, 16 April 2013

Lagu Angin



Ajarilah aku menggenggam butiran-butiran yang terhembus
Kala bianglala berputar ke utara,
Sehingga aku bisa sejalan dengan warnamu,
Dan menjadikannya bunga yang mengitari galaksi andromeda.

Disini lirih bersenandung menyatukan asa yang sama
Mungkin ini lambai-lambai terakhir
Maka ijinkan aku menyelami sebentar
Bisa saja aku bisa mendapati
Secarik benang untuk menguatkan dinding yang goyah

Tentang angin semilir dan tarian yang tak serempak,
Pesan yang disampaikan oleh lagu latarnya
Mungkin daun-daun itu bisa merasa
bahwa paduan suara ini membutuhkan dirigennya....


Selasa, 09 April 2013

Is it a calling?


Let the bird fly outta its cage
No matter how beautiful its cage is
It will never bring happiness
Let it fly to reach its dream
Or rebuilding a neglected hope

Keep your chin up,
You are now on the right track,
A track that you’ve been always wanting
Since long time ago! 
(Those are the words you uttered under the breeze of Monday,
Brought by a blue bird you keep on your hand)

Along with the sound of the eighth step taken
All of a sudden,
I was sent to a place which air is filled with purple
These waving hands were seeking for a candle.
Everything I heard was just a pop of bubbles,
Shrieking one hope of no trouble

Hear these sounds spreading all over my veins!

(Oi oi oi aaaa, yosho ikuzooooo
Fire, tiger, cyber, diver, fiber, jyaa jyaa…)

I want to find out whether I have known
How to read the signs written in each wave
Made by the flapping wings of this blue bird
Does it mean that you want to let the clouds go?
Are you going to knit a golden shawl made from sunshine lines?

I’m ready to lit up another color of my aura
And learn how to fly with my tears tap shut.
I harmonized my footsteps along with your heartbeat

Kanashimi nante makezu ni yume no sora wo miagete….*

Is it a sound of a door opened, or a calling to light up the candle?
Let me reach a higher step out there…..




(* kimi no koto ga suki dakara by AKB48)

Senin, 08 April 2013

A fascinating rainbow up there


I still want us to round a fascinating rainbow up there,
Let me hold the color lines with these weak hands,
And you stretch them with all your power
Be my tears their sparkles,
Shining the hopes I said when your wings expanded.

I still want us to round a fascinating rainbow up there,
Along with this silent drizzle
A sign of victory after this adventure,
Songs about the gone storm
And the warmth it left

I still want us to round a fascinating rainbow up there,
Between these scattered clouds
Where the choir sings out loud
A repeated rhythm that you once taught, dear….
Hold this hope tight, this song empowers

do re mi mi mi mi, do mi re do re, ti re do ti do la....
re mi fa mi fa mi re, re sol fa sol fa mi,
mi mi do do la mi re...

I still want us to round a fascinating rainbow up there,
Let us launch these color lines this fast,
On this power,
And the edge of these color lines will fall
On the land where I will meet the answers
Of the hopes written on meteorite’s eyes

Take my hand,
Hold it hard, dear….
Because this color lines are about to launch
Only you can make the fastest launch ever,
It will make the world witness
Our rainbow is the most fascinating one.


Rabu, 03 April 2013

A Silent Shiver

It was the 4th time for the thunder
lighting up the bottomless hole
the frozen wall shivering
and snows running on the edge.....

Hundreds of butterflies flying straight to the north
along with the cracking fireworks
exploding on the night sky over this dome

Blue little birds
having those feelings written on they wings
they want them to echo
everytime they try to fly
and flap their wings in a rhythm

A wind blowing from their wings
brought me a chill
Is this a silence you once met, dear?
Is this an emptiness you once told?

And I keep on asking,
whether I can find you a candle
to crack this silent shiver
although I do not know,
whether a gasoline is running
along the candle wick....

Senin, 18 Maret 2013

Sabtu sore di tahun 2004

Dirigenku,
ini.... materi baru untuk recital besok selasa?
Aku harus membuatnya menjadi bossanova?
Baiklah, aku bisa!
Karena aku dibawah pimpinanmu
dan aku bangga dengan itu

"So no one told you life was gonna be this way
Your job's a joke, you're broke, your love life's DOA,
It's like you're always stuck on the second gear
when it hasn't been your day, your week, your month, and even your year, but

I'll be there for you,
when the rain starts to fall
I'll be there for you
like i've been there before
I'll be there for you
cause you're there for me too...."
(I'll be there for you, The Rembrandts)

Kau palingkan aku ke dinding lorong itu
ketika kau menghirup angin barat laut,
dan aku melihat layang-layang putus terlempar ke tenggara

Sabtu sore di tahun 2004 yang diam di satu sudut ruang hampa.
dan kepulan asap teh yang membumbung ketika aku mengingatnya.

(tentang mikrolet yang berhenti, lalu-lalang orang-orang, aroma gorengan, deru-deru debu, dan buku kursus yang kupandang sembari menunggu angkot berjalan.)


Jumat, 15 Maret 2013

Apakah aku terpanggil lagi?

Merahnya,
rasa asin itu
dan bagaimana ia menyentuh
saat ia mengalir
entah sekarang jadi apa,
seperti apa tetesannya juga - ah, entah.

mungkinkah ia telah kering,
atau mungkin semakin menjadi
tapi aku tetap menjalankan tugasku....

lalu aku menerima lembar partitur itu.
aku mempelajarinya, dan - hey,
ada apa ini?
mengapa aku diminta menyanyikan lagu ini,
padahal saat ini hujan tengah bersemayam?

Saat aku sudah melaju menjauh,
menjauh seperti mundur
mungkin mencari sekawanan pinus
agar aku bisa bertemu gema dalam gulita

dan aku mendengar desingan itu dari arah laut

aku merasakan terpaan angin yang menggariskan bayanganmu,
membuatku mengira kau sedang mengangkat tanganmu
untuk melepaskan bintang yang kau genggam selama ini

Lalu, sekarang apa lagi?
Memang benar aku senang belajar,
karena lagu-lagu yang kautawarkan itu
semuanya seakan merekonstruksi pita suaraku.
dan mengantarku menjadi aku yang baru

Memang benar seluruh nadiku mengharapkan hembusan angin
yang tercipta dari hempasan tanganmu
agar hemoglobinku tetap menyalakan satu asa

namun ketika aku dihancurkan
oleh garis lingkaranmu
aku tak mau darahku tumpah disini,
akupun segera berlari agar kau tak terkena tetesannya.

(Menutup luka dengan apapun yang kutemukan didepanku - ah, tak tahu lagi kalo ternyata itu garam sama air jeruk lemon!)

aku tak tahu sejauh apa sudah aku pergi, hingga aku mendengar desingan itu,
dan aku tak tahu apa artinya ini.
Apakah aku boleh memakai jubah coklat itu lagi? berkalung syal kuning,
sambil membawa map hitam dari kulit sapi?

satu hal yang pasti, aku masih dan akan terus menyanyi....

Senin, 04 Maret 2013

Flying from the seabed


Perhaps a bottomless abyss,
Thrice deeper than Mariana trench
Will the songs you taught for me
Be echoing?

Lead me, lead me, lead me

Finding an empty space
For me - to jump higher,
As my tone raises
to the next two octaves

Invading sunshine lines
give me a path
Forming a symbol of victory
on the journey of adventure

I seek
I feel
I hear...

This seabed is set as a trampoline,
Let me fly high to surface
Push myself so hard,
stronger than flapping wings
To feel every particle of the light
absorbed onto my veins

A brand new air that I've never breathed before...

Minggu, 03 Maret 2013

Lajukan aku!


Kalau lorong itu masih sepi, dan kupu-kupu masih belum berdiri
Sejengkal udara yang aku tarik dari kantung-kantung mimpi,
warna berbeda pada selendang cahaya
kutebaskan, kulemparkan...

Serentak partikel-partikelnya berbalapan

laju formasinya mengikat kebekuan
erat, dan kurasakan
tiga puluh derajat celcius
menembus....

Tarikan bendera-bendera ini, wahai Angin!
Suaranya sentakkan kehampaan itu
Sejauh big ben menuju ka'bah,
sejauh buckingham palace ke bukit marwah.

Ketika tebasan itu mengalun.
seperti Boku No Sakura membariskan airmata
aku ingin kau yang merobeknya,
dan menembusnya seperti sunyi memanggil darah.

Yang lebih tinggi, di seberang sana


disini
menengadah lagi.
Dan terus mencari.....

Ini perintahmu dulu,
untuk aku mencoba nada yang lebih tinggi
Kau bilang,
sejengkal mimpi....

Aku mencari dimana ada ruang kosong
di sela-sela paru-paruku yang berkarat
Janjikan aku satu oktaf lebih tinggi
untuk sebelah sayap meraih seberang lautan.

Sol mi re fa sol re do do
sol mi re fa sol re do do

Aku ingin menjelajah ruang kosong dalam paru paruku,
agar aku bisa meraih tingkatan yang lebih tinggi itu.
Aku tahu, di seberang sana suaraku akan terdengar.
Tapi ruang kosong itu sangat gelap.
tolong sibakkan hitamnya.
Ya, dengan ayunan tongkatmu......

----ANNOUNCEMENT!-----

(This is not a poem, sorry)

hereby I announce that,
after waiting for many years, I finally decide to print all these poems!
yes, I make an anthology.
Note this, that I only PRINT this, It doesn't mean that I'm sending this book to a publisher. No.
This is for personal use only. And - what's more: I only print one.
I expense quite much on this, as a matter of fact.

and I also want to announce the new address of my blog, hope that it won't confuse you, hehe...
diataslangitpagi.blogspot.com

still sounds poetic, somehow....
but I love to make it easily-remembered, hehe. I also consider changing the address of my daily journal, but I don't know what name is appropriate, that really resembles myself. hehe.

I designed it myself. I love vintage photography. Cute, eh?

Senin, 18 Februari 2013

I felt a hope


I heard your voice between these doodles and poems,
I felt the splash of your tears between every move on the choreography.
I saw the light, on the layer between dreams and fears.....

Will you wave your baton,
and give me a sign?
Everything seemed so gray...
Whether it will be darkened, or to fade away.....

There's a candle in the corner, about to finish itself
I therefore thought,
"Can I actually seek for a certainty,
That this hope will always shine
Until he comes to take you
And use your fire to light up an eternal torch?"

A warmth, a light,
A guidance.

May there be a time for us to have this willing strengthen!

Senin, 11 Februari 2013

Penyanyi ombak


Aku memutuskan untuk menyanyi di paduan suara ini,
dan itu berarti aku harus mereguk pagi
dengan berjalan perlahan
di pesisir pantai, batu-batu koral

Aku memutuskan untuk menyanyi di paduan suara ini,
kau minta aku untuk terus mencoba teriak
Semua nada yang diajarkan alam
Dan mencoba untuk lebih membahana
dari gaungan ombak, 
Dan hantamannya di dinding karang

Menjadikan melodi ini sejalan
dengan suara hati dedaunan yang menaungi
perjalanan menuju pantai ini....

Aku memutuskan untuk menyanyi di paduan suara ini,
dengan bertemankan ombak yang terus membuatku ingin
membahanakan melodi ini...
Aku hanya menyisir pesisir,
menatap kearah angin, agar tahu aku harus menyanyikan apa...
Aku hanya ingin menyanyi.
Aku hanya ingin langit mendengar melodiku.
Suara hati daun-daun kecil yang bernaung

Aku menyisir pesisir,
membiarkan ombak berdesir,
dan aku tidak pernah menyingkir.

Hingga desirannya meraih kakiku. Iya, kakiku.

Dan aku tidak melawan ketika ombak itu menarikku,
menghempasku, menghanyutkanku,
melemparku, menenggelamkanku....

Karena tugasku hanya menyanyi. Di pesisir ini.
Bukan berenang. apalagi mengayuh....

Aku memang tidak diciptakan untuk melawan hantaman gelombang. 
Aku diciptakan hanya untuk bernyanyi di pesisir.
Itulah mengapa, ketika gelombang menarikku,
aku hanya bisa membiarkan diriku tenggelam
Ke dasar palungmu....

tak bisa kulawan,
aku penyanyi, bukan perenang...
dan aku tidak tahu,
apakah salah jika aku tenggelam.


Hujan yang turun


Tak ada lagu yang tak berakhir
Tak ada hujan yang tak reda
Hempasan tangan dirigenku
Mengakhiri semuanya

Denting piano
Gesek biola
Bahana gita
Ingin mewarna.... 
Bila saja masih ada lilin
Yang kokoh menyalakan asa yang satu
Bila saja masih ada sungai
yang mengalirkan mimpi-mimpi yang suci
Ke sana, ke laut lepas
Biar gemericiknya mengamini....

Apa yang didetakkan jantungku ketika hujan turun???