Senin, 14 September 2009

Bukakan Pintu!

ingat satu tahun kemarin?
ya, abu-abu.
rindu melihat langit,
rindu melewati tempatmu datang kembali

ingat pinta yang kusebutkan di pintu rumahmu?
aku bilang aku ingin pergi
kala kau mempertanyakan bagaimana keadaannya
dan apa yang aku rasa setelah itu

aku bilang, aku mau pergi. pergi melaju kencang dengan honda CBR ini. aku bilang, belikan aku pertamax plus. yang penuh satu tangki. biar tak ada hambatan saat aku pergi. tapi kau tertawa saja.

ingat lagu yang ia nyanyikan saat aku pergi?
ya, kini aku bisa mendengarkan kau menyanyikannya dalam hati,
kau membuatku yakin bahwa aku bisa melakukan lebih dahsyat dari yang aku kira.

dua hari yang menentukan hidupku
sebulan pasrahku pada-NYA.
kau ajak aku lari untuk melihat langit lagi
seperti dulu
untuk berteriak, "Bukakan pintu! aku ingin belajar padamu!"

aku tahu tak seterusnya kau menemani aku disini
karena lagu yang dia nyanyikan sudah masuk bait terakhir - ya, aku ikhlaskan kau pulang

karena kau pergi untuk menjawab bahwa sebenarnya pemikiran kita bisa sejalan
dan pertemanan kita bukan hal yang katanya Pak Kardi kurang kerjaan.

hingga aku menyaksikan diri mentari membentangkan jalan emasnya,
hentak sinarnya menerpa pintu kaca abu-abu ditempatku,
hingga iapun terbuka,

dan pria paruh baya itu berteriak,
"Masuklah, pritha! kau telah menemukan jurusanmu. ribuan orang telah kaukalahkan dengan pensil patah dan penghapus kotormu itu. selamat...."

apa kau disana sudah mendengar? tentang pintu yang terbuka, sayang.

Tidak ada komentar: