Minggu, 08 November 2015

Mengapa begitu jauh?

Mengapa begitu jauh?
Bahkan teleskop mahacanggih paling mutakhir tak akan bisa melihatnya
kerikil-kerikil yang entah dari mana mereka tahu aku disini,
seolah menahanku, berkata "Sudah, injak saja!"

walau aku tahu,
nanah, darah, dan semua sampah atas jelaga yang selama ini kuhirup
akan memakan kakiku sendiri.

Mengapa begitu jauh?
Jangankan cempaka kuning jingga,
Hitam biru coklat pun jauh sekali.

Cempakaku....
Hitam biru coklatku.....

Aku salah jalan?
morfin virtual yang terus kusaksikan
padahal aku sudah tahu ia akan merenggut selaput-selaput di jantungku

Terus menggerogoti, dan kerikil yang berlomba melubangi tirai kesadaranku akan keberadaannya.

Aku kini tak tahu akan menghela angin ini kemana.

Dan mengapa semuanya begitu jauh,
Jangankan cempaka kuning jingga.
Hitam biru coklat pun entah dimana.

Kadang cempaka lebih indah daripada permata.
Hanya hati yang tahu kenapa aku mengejarnya....

1 komentar:

Ahmad Zaelani mengatakan...

Ditanya "Mengapa begitu jauh?" bingung mau jawab apa,,, lah emang rumah Saya jauh di Pangandaran XD